Deepfake: Seni Kreatif atau Senjata Propaganda?
{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7544611081952464181"}}

Deepfake: Seni Kreatif atau Senjata Propaganda?

0 0
Read Time:40 Second

Teknologi deepfake memungkinkan pembuatan video dan audio palsu yang sangat realistis. Dari sisi seni, deepfake bisa menghasilkan karya kreatif. Namun, di sisi gelap, ia bisa menjadi senjata propaganda, penipuan, bahkan kriminal digital.


Penerapan Deepfake

  1. Industri Kreatif – Membawa kembali aktor legendaris di film.
  2. Iklan & Marketing – Membuat iklan dengan wajah selebriti tanpa hadir langsung.
  3. Pendidikan – Simulasi tokoh sejarah untuk pengalaman belajar interaktif.


Dampak Negatif

  • Disinformasi Politik – Video palsu bisa memicu kekacauan sosial.
  • Kejahatan Digital – Dipakai untuk penipuan atau pemerasan.
  • Kehilangan Kepercayaan Publik – Sulit membedakan mana nyata dan palsu.


Tantangan

  • Teknologi Deteksi – Masih sulit membedakan deepfake berkualitas tinggi.
  • Regulasi – Belum ada hukum global yang tegas.
  • Etika – Menggunakan wajah orang tanpa izin adalah pelanggaran hak.


Penutup:
Deepfake adalah teknologi yang penuh potensi, tapi juga berbahaya. Dunia perlu menyeimbangkan antara kebebasan kreatif dan perlindungan dari penyalahgunaan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%