Detroit – Industri otomotif sedang meninggalkan praktik merancang setiap model mobil dari awal, beralih ke arsitektur standar yang disebut Skateboard Platform atau Arsitektur Modular EV. Platform ini pada dasarnya adalah alas datar yang menampung baterai, motor listrik, dan komponen chassis utama, yang dapat digunakan sebagai cetak biru dasar untuk berbagai jenis kendaraan, mulai dari sedan hingga SUV besar.
Konsep Skateboard Platform adalah hasil logis dari elektrifikasi. Dengan motor listrik yang lebih kecil dan tanpa mesin bensin yang besar, desainer memiliki kebebasan untuk menempatkan komponen secara lebih efisien di bawah lantai. Baterai berada di antara as roda, menciptakan pusat gravitasi yang sangat rendah dan distribusi bobot yang ideal untuk penanganan.
Manfaat terbesar dari platform modular adalah kecepatan dan efisiensi biaya pengembangan. Produsen mobil dapat mengembangkan lusinan model baru—masing-masing dengan top hat (bodi dan interior) yang berbeda—dari skateboard dasar yang sama. Hal ini secara drastis mempercepat waktu time-to-market, memungkinkan perusahaan untuk merespons tren pasar EV yang berubah dengan cepat dan meningkatkan volume produksi.
Platform modular juga membuka peluang untuk inovasi software dan hardware yang seragam. Karena semua model berbagi arsitektur elektronik inti yang sama, software update Over-The-Air (OTA), firmware, dan bahkan fitur otonom dapat diterapkan ke seluruh fleet dengan lebih mudah dan biaya yang lebih rendah. Ini menciptakan sinergi di seluruh lini produk.
Dalam persaingan yang semakin intensif, Skateboard Platform adalah senjata strategis. Produsen Tiongkok dan startup EV (seperti Tesla) telah menggunakan pendekatan ini untuk membanjiri pasar dengan model-model baru lebih cepat daripada produsen tradisional (legacy automakers). Platform ini tidak hanya mengubah cara mobil dirancang, tetapi juga struktur biaya dan kecepatan inovasi seluruh industri otomotif, menjadikannya arsitektur default untuk mobilitas listrik di masa depan.

