Estetika Retro: Fashion Lama Kembali Jadi Tren
{"aigc_info":{"aigc_label_type":0,"source_info":"dreamina"},"data":{"os":"web","product":"dreamina","exportType":"generation","pictureId":"0"},"trace_info":{"originItemId":"7544611215507459381"}}

Estetika Retro: Fashion Lama Kembali Jadi Tren

0 0
Read Time:44 Second

Dunia fashion selalu berputar. Kini, estetika retro dari era 70-an, 80-an, dan 90-an kembali populer. Dari celana cutbray, jaket denim, hingga kacamata vintage, retro menjadi simbol gaya hidup yang unik dan penuh nostalgia.


Mengapa Retro Populer Lagi?

  1. Nostalgia – Generasi muda ingin merasakan vibe klasik.
  2. Influensi Media – Film, musik, dan selebriti membawa tren retro kembali.
  3. Sustainable Fashion – Thrifting dan daur ulang pakaian lama semakin populer.
  4. Ekspresi Diri – Retro dianggap lebih autentik dibanding fast fashion.


Dampak Positif

  • Industri Kreatif – Retro menginspirasi desainer modern.
  • Ekonomi Lokal – Toko thrifting dan vintage berkembang pesat.
  • Keberlanjutan – Mengurangi produksi pakaian baru.


Tantangan

  • Overkomersialisasi – Retro bisa kehilangan makna asli.
  • Harga Naik – Barang vintage asli bisa jadi sangat mahal.
  • Batas Tren – Bisa kembali ditinggalkan saat tren baru muncul.


Penutup:
Estetika retro bukan sekadar fashion, tapi juga cara generasi sekarang terhubung dengan masa lalu. Ia adalah gaya hidup yang memadukan nostalgia dengan modernitas.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%