Brussels – Transisi energi global—dari EV hingga panel surya dan turbin angin—sangat bergantung pada pasokan yang stabil dan aman dari Mineral Kritis (Critical Minerals) seperti Litium, Kobalt, Nikel, Tembaga, dan Elemen Tanah Jarang (Rare Earth Elements). Namun, krisis geopolitik, konsentrasi geografis pasokan, dan kecepatan permintaan yang eksponensial kini menimbulkan risiko besar terhadap rantai pasok hijau global.
Krisis ini didorong oleh penawaran dan permintaan yang tidak selaras. Permintaan akan Litium, misalnya, diperkirakan akan meningkat lebih dari lima kali lipat dalam satu dekade. Pada saat yang sama, pasokan mineral ini seringkali sangat terkonsentrasi di segelintir negara. Tiongkok mendominasi pemrosesan Elemen Tanah Jarang dan banyak material baterai, sementara Republik Demokratik Kongo adalah sumber utama Kobalt, menciptakan kerentanan geopolitik yang signifikan.
Sebagai respons, negara-negara Barat dan aliansi besar (seperti G7) meluncurkan strategi keamanan Mineral Kritis. Fokus utama adalah diversifikasi sumber (menjelajahi penambangan di negara-negara baru yang ramah) dan peningkatan pemrosesan domestik (membangun fasilitas pemurnian dan pabrik baterai di AS dan Eropa) untuk mengurangi ketergantungan pada rantai pasok yang dikendalikan oleh pesaing strategis.
Selain penambangan, daur ulang material baterai menjadi kunci untuk mengamankan pasokan jangka panjang. Mendorong Circular Economy untuk mineral kritis akan mengurangi kebutuhan akan penambangan baru dan mengurangi dampak lingkungan. Investasi besar sedang diarahkan pada teknologi daur ulang canggih yang dapat mengekstrak Litium, Nikel, dan Kobalt dengan efisiensi tinggi dari baterai bekas.
Secara keseluruhan, transisi hijau tidak dapat terjadi tanpa mineral kritis, dan keamanan pasokan mineral adalah persoalan geopolitik dan keamanan energi. Negara-negara yang dapat mengamankan, mendiversifikasi, dan membangun kemampuan daur ulang yang kuat untuk mineral-mineral ini akan menjadi pemimpin ekonomi di masa depan yang didominasi oleh energi terbarukan dan kendaraan listrik.

